Sabtu, 28 Agustus 2010

Angklung is The Music Instrument from Indonesia

Masjid Ibrohim Ku Temukan!

          Satu minggu berada di host city, Indio, akhirnya hari Jum’at tiba. Setelah mencari di www.islamicfinder.com dan memasukkan kode post 92203, ku temukan sebuah populasi Islam di sini. Terletak di 84650 Avenue 49 Coachella, CA 92236, USA, masjid ini cukup luas dengan taman di sisi samping masjid.
Masjid dari sisi samping
depan
dalam
            Dengan agak ragu, karena pertama kali ke sini, aku membuka pintu masjid. Memang sebelumnya aku telah mengirimkan sebuah email pendek ke www.cvmosque.com, alamat masjid ini, dan ku sampaikan bahwa aku exchange student dari Indonesia mencari komunitas islam dan berharap bisa ikut bergabung. Balasan dari email sangat menggembirakan. Mereka mengundangku untuk berbuka puasa di masjid Jum’at sore.
            Ketika membuka pintu masjid, sekelompok wanita sedang menyiapkan hidangan untuk Aftar. Aku agak bingung, mereka terlihat sangat sibuk. Berusaha untuk mencari perhatian, aku menyapa seorang ibu, dan berkata aku baru di sini dan bolehkah aku membantu. Ibu itu hanya menjawab aku disuruh ke sisi dalam kiri masjid. Ya, aku temui beberapa wanita di sisi kiri masjid, memang ada satu ruangan khusus untuk wanita.
ramai sedang menyiapkan berbuka
            Sebelum aku masuk sisi ini, kulihat para lelaki sedang menyimak atau tadarus di ruang bagian khusus untuk jama’ah lelaki. Setelah aku masuk ruang jama’ah wanita, terlihat kosong. Mungkin aku datang terlalu awal. Aku menyapa seorang wanita bernama Sarah, dia masih Junior, tapi sebaya denganku. Mengobrol sebentar dan ikut membantunya menyiapkan buka puasa di ruang jama’ah wanita.
            Beberapa saat kemudian, datanglah jama’ah wanita yang lebih banyak lagi. Sepertinya mereka per keluarga. Telah kutelusuri dalam www.mydesert.com memang jumlah keluarga muslim dari daerah sekitar sini adalah 150 keluarga muslim. Jumlah yang lumayan banyak menurutku.
            Membantu menyiapkan buka puasa dengan terdengar lirih tadarusan Al-Qur’an di ruang jama’ah lelaki cukup membuatku terharu setelah seminggu tidak bertemu sesama muslim. Menyiapkan beberapa mangkuk kecil, piring, garpu, sendok dan gelas, menyajikan korma dan es buah. Setelah selesai membantu aku mulai mencari teman.
            Aku temui seorang wanita, Ms. Fouzia Hafeez. Seorang dokter asal Pakistan. Aku mencari tahu tentang kegiatan di masjid ini. Kebanyakan dari jama’ah masjid ini adalah dari India dan Pakistan. Memang benar, mereka membentuk halaqoh, dan aku tidak faham bahasa apa yang mereka gunakan. Ternyata mereka menggunakan bahasa Urdu, bahasa timur tengah.
Aku dan Ms. Fouzia
Sebagian besar adalah orang India dan Pakistan
            Sesaat berbincang, terdengar suara adzan menggema dari sisi jama’ah lelaki. Alhamdulillah, setelah kurang lebih tiga minggu, akhirnya mendengar adzan juga. Karena selama orientasi di Jakarta selama 10 hari, perjalanan 2 hari, 3 hari orientasi di Maryland, 3 hari orientasi di Upland, dan 4 hari tinggal di LC, 3 hari tinggal di host family, hari-hari itu aku tidak pernah mendengar adzan. Dan buka puasa di sini sekitar jam 7.30 malam karena sedang musim panas atau summer. Sungguh menguji keimanan. Puasa dari jam4.30 pagi, siang begitu menyengat, daerah desert, dan di sekeliling orang makan dengan nikmatnya, buka puasa jam 7.30 pula. Alhamdulillah orang-orang yang mengetahui kami puasa begitu menghargai dan mengormati kami.
Korma asli California
            Korma asli California dan anggur, soda susu dan es buah disiapkan. Setelah berdo’a, saatnya menyantap! Korma California tidak beda jauh dengan korma Arab. Korma California agak besar. Aku belajar dari LC ku, katanya dulu banyak orang Arab ke daerah ini, lalu karena cuaca, suhu dan padang yang hampir sama dengan Arab, mereka menanam pohon kurma di tepi-tepi jalan dan beberapa kebun penghasil korma.
            Setelah berbuka, kami sholat maghrib berjama’ah. Sholat di sini, tanpa Bismillah dengan suara yang keras. Dan yang paling aku kejutkan, jama’ah wanita tidak menutupi seluruh tubuhnya layaknya jama’ah Indonesia menggunakan mukenah atau rukuh untuk sholat. Mereka menggunakan baju panjang, dan hijab. Sebagian mereka menggunakan stocking atau kaos kaki, sebagian mereka tidak! Sebagian mereka terlihat rambut dan janggutnya.
satu piring ala Pakistan
            Usai sholat, makan malam pun tersedia. Jama’ah wanita berbondong-bondong ke sisi jama’ah lelaki. Di antara jama’ah lelaki dan wanita, ada sederet makanan prasmanan. Makanan terdiri dari nasi yang berwarna agak coklat, nasi kuning manis, bakso daging, telor, Taco, dan salad.
            Kembali ke ruang jama’ah wanita dan makan berjama’ah. Nasi yang berwarna agak coklat cukup enak, nasi kuning sangat manis, bakso daging yang kental dengan bumbu, dan satu yang sesuai dengan lidah hanya telor. Cukup mengisi perut. Alhamdulillah… Setelah makan, seorang wanita yang paling pertaa aku temui masuk dan berseru bahwa dilarang ke ruang makan tadi dengan hijab yang terlihat rambut, di sini boleh terbuka, tapi tidak saat bertemu jama’ah lelaki. Aku setuju, tapi aku berpikir agak lama dan tertegun. Jadi apa itu alasannya mereka sholat berjama’ah di ruang yang terpisah dengan jama’ah lelaki dan saat sholat boleh terlihat kaki dan rambutnya? Mungkin mereka berbeda Imam dan aliran denganku. Jadi agak aneh menurutku. Wallahu a’lam.
sholat di ruang jama'ah wanita
            Setelah membereskan sisa-sisa sajian makanan, beberapa dari mereka pulang. Sebagian mereka juga tetap tinggal untuk sholat Isya dan sholat Teraweh. Aku menanyakan kepada Ms. Fouzia apa makanan tadi. Beliau menjawab itu adalah makanan khas Pakistan. Nasi di Indonesia putih dan mungil, tapi nasi yan tadi agak lembek, berwarna. Sangat manis, dan panjang. Beliau menjawab itu hampir sama dengan nasi Indonesia, hanya mereka tambahkan perwarna dan banyak pemanis.
            Adzan Isya berkumandang. Satu yang aku kagum, mereka selalu sholat rowatib, baik ba’diyah maupun qobliyah. Sholat Isya dan sejenak istirahat sebelum sholat Taraweh. Waktu sejenak itu aku gunakan untuk menengok sebuah rak mungil di sudut ruangan jama’ah wanita. Yang aku temukan beberapa Qur’an Utsmani dengan terjemahan bahasa Urdu, dan Inggris, dan Al-Qur’an Kudus. Aku agak kaget juga, setelah aku lihat cover ternyata ada tulisan bahwa pemilik adalah orang Pakistan. Ternyata orang Pakistan menggunakan Qur’an Kudus? Aku yang salah menebak atau memang Qur’an Kudus dengan nama yang berbeda, atau bagaimana, Wallahu a’lam.
beberaa Qur'an, terjmahan dan bacaan
            Yang paling mengejutkan untuk masjid yang tidak terlalu besar, tempatnya termasuk di kota kecil bagian Amerika, aku temukan Ihya Ulumuddin dan Riyadus Sholihin terjemahan bahasa Inggris dua jilid.
Ihya Ulumuddin
dua jilid kitab terjemahan Inggris Riyadus Sholihin
Cover Riyadus Sholihin
            Buku yang lain hanya beberapa bacaan islami dengan bahasa Inggris, dan beberapa majalah muslim Amerika.
            Usai sejenak melihat-lihat, barisan dirapatkan kembali untuk sholat Taraweh. Satu rokaat sekitar 10 menit! Bacaanya surat pilihan yang panjang seperti sholat Taraweh di Makkah/ Madinah.Atau memang orang Timur Tengah memilih bacaan yang panjang untuk sholat Taraweh. Di Indonesia dua rokaat sholat taraweh bisa saja hanya 3 menit. Di  sini satu rokaat 10 menit, jadi dua rokaat sektar 20 menit. Lama juga. Di mulai jam 9 malam selesai mungkin jam 10.30.
para jama'ah lelaki sedang khusyu' berdo'a
            Selesai sholat, aku melihat-lihat dinding di masjid. Ternyata ada sebuah lembaran petunjuk sholat dengan bahasa Indonesia!
Petunjuk sholat bahasa Indonesia
             Aku temui seorang ibu yang sedang duduk disudut. Wajah beliau mirip orang Indonesia. Aku menyapa dan memperkenalkan diri, dan Tanya apakah ibu itu dari Indonesia. Beliau tertawa. Memang, kata ibu itu orang-orang mengira beliau dari Indonesia, kenyataannya beliau asli Meksiko. Beliau mengatakan ada dua orang mahasiswi dari Indonesia di komunitas ini, tapi hari ini tidak sempat ke masjid. Ibu itu menyarankan Idul Fitri nanti aku datang ke masjid dan temui dua mahasiswi itu. Oke, Insya Allah.
            Pertama kali ke masjid di Amerika, dan mengesankan! Satu hal lagi yang penting, ketika mereka saling berpapasan atau bertemu mereka mengucapkan salam “Assalamu’alaikum..” lalu berpelukkan. Mengharukan karena di tengah-tengah masyarakat Amerika yang bertegur sapa dengan ‘Hai!’ atau ‘Hello!’ mereka tetap bertegur sapa dengan sesama muslim dengan adat Islam. Alhamdulillah.



2010 YES Arrival Orientation " Leaders for Tomorrow" di Maryland

            Hari 1
            -
            -
Masuk area 4-H Youth Conference Center di Maryland, check in, dan menuju ke kamar masing-masing untuk sekedar menaruh koper dan selanjutnya jadwal dinner.
            Tiap kamar terdiri dari setidaknya empat orang dari berbeda negara. Menaruh koper, dan siap ke ruang makan untuk dinner.
berfoto di depan 4-H center
di dalam  Aiton Auditorium
            Ruang makan besar dan banyak sekali makanan yang di sediakan. Mulai dari berbagai susu, es krim, minuman bersoda, buah-buahan, sampai menu utama yang biasanya berupa makanan Turkey. Hari ruang makan ini kami menemui orang-orang dari berbagai macam negara islam. Diantaranya : Indonesia, Thailand, Filiphina, Ghana, Mesir, Afrika Selatan, Saudi Arabia, Mozambique. Kami semua bercampurbaur. Setelah makan malam, aktivitas bebas seperti main di tempat hiburan yang berisi beberapa permainan, internet, TV, atau bermain voli atau basket di lapangan. Atau bahkan hanya sekedar istirahat di kamar masing-masing.
            --
            --
            --
            Hari 2
            -
            -
            Sarapan pagi, dan berkumpul dengan negaranya masing-masing untuk siap berangkat ke US Department, sebelumnya ada pengarahan dari kakak-kakak YES USA. Dan untuk pertama kalinya kita melihat Keeley Dooley yang biasa kita cantumkan namanya dalam formulir-formulir yang kita buat. Serempak anak-anak dari Indonesia ketika mendengar nama Keeley Dooley di sebutkan, kami menggema, “Ooh..”. Kebiasaan peserta dari Indonesia jika kagum ya seperti itu.
Keeley Dooley yang selalu kami cantumkan namanya dalam formulir
Berangkat naik bus, khusus dari Indonesia, karena peserta terbanyak, ada dua bus, Indonesia 1 dan Indonesia 2. Setelah sampai di US Departement of State, kami baris untuk security chek, dan masuk ke sebuah auditorium. Kaena lama menunggu, kami bersaut-sautan menggemakan yell dari masing-masing negara, atau sekadar foto-foto di panggung.
di US Departement of States
Beberapa sambutan telah usai, saatnya berpisah dengan negara lain, dan saatnya ke kedutaan Indonesia! Dalam pikiran kami hanya makan makanan ala Indonesia. Padahal baru beberapa tidak makan nasi atau khas dari Indonesia, tapi sudah kangen. Sampai di kedutaan, ada sambutan dari Dubes, dan saatnya makan! Makanan berupa nasi, sayur soup,bakso, rending telor ayam, kerupuk, dan es buah. Yummy!
Usai makan siang, kami meninggalkan area kedutaan dan siap untuk 10 Dollar. Maksudnya, agenda selanjutnya Budgeting Exercise. Kami diberi 10 dollar tiap anak, dan membeli 3 barang utama, yaitu Calling Card, Kebutuhan mandi, dan Souvenir. Waktu dari jam 15.00 s.d. 14.15 waktu Washington DC dan kami mencari tiga barang tersebut di stasiun pusat di Washington DC. Di stasiun ini, bagian lantai dasar adalah tempat makan, lantai 2 stasiun dan lantai 3 pusat perbelanjaan dan souvenir.
Susahnya mencari calling card. Satu calling card seharga 5 dollar dan berlaku 24menit untuk telepon Intenasional. Mencari souvenir, sebagian besar dari kami membeli post card Washington DC.
Waktunya berkumpul kembali ke dalam bus dan menuju tempat lain, yaitu Lincoln Memorial. Sebelum di Lincoln Memorial, Guide di bus kami menunjukkan beberapa tempat-tempat penting di Washington DC, seperti Monumen Perang Dunia, Pengadilan, taman kota, dll.
Lincoln Memorial dari luar
Pemandangan dari tangga Lincoln Memorial
Patung Lincoln yang berada dala gedung Lincoln Memorial
Di Lincoln Memorial kami mengambil foto, jalan-jalan sebentar, atau sekedar duduk di tangga. View yang cantik di depan mata ketika duduk di tangga Lincoln Memorial. Terlihat taman, kolam, monument-monumen, dan bangunan lain di Washington DC.
Kembali ke 4-H Center, makan malam, dan kumpul dengan group masng-masing. Group dibentu sesuai dengan program yang membawahi. Seperti AYA, CIEE, AFS, PAX, dan ACES. Group terdiri dari 7 sampai 9 orang dari berbeda negara. Seperti groupku, empat dari Indonesia, satu dari Ghana, Thailand, dan Philiphina. 
Tiap Group dipimpin satu atau dua oran GL. GL group kami dari New York, alumni Portugis, Rachel Caraballo. Kami membicarakan tentang Budgeting tadi sore. Setelah selesai tanya jawab, saatnya tidur.Tapi, banyak dari kami memanfaatkan waktu untuk menggunakan calling card yaitu telepon ke negara asal!
--
--
--
Hari 3
-
-
Sarapan, lalu ke auditorium untuk berkumpul. Acara hari ini hanya orientasi di group. Orientasi pertama, tentang sejarah AFS bagi yang mendapat program YES/AFS. Lalu setelah makan siang, Culture and Religion in America disampaikan Imam Bashar Arafat, seorang imam di Washington DC. Arena sebagian besar pesera YES adalah muslim, maka Imam menjelaskan tentang bagaimana muslim di Amerika, bagaimana car mencari masjid terdekat, atau Muslim society di daerah setempat. Cara termudah adalah dengan masuk ke www.islamicfinder.com, dan masukkan kode area dan kita akan menemukan waktu sholat, masjid dan organisasi terdekat.
Imam Bashar Arafat saat mempresetasikan muslim di USA
Effective Communication : Conversation on Faith adalah sesi selanjutnya yang membicakan tentang agama dalam group. Diketahui dari anggota group kami dari Filiphina, dia mengaku bahwa hanya ada dua agama di Filiphina yang diakui, Islam dan Kristen. Dan saat kami menyatakan kami Islam, dia bertanya, Islam setengah atau penuh? Kami terkejut. Ternyata di Filiphina, dia menganut agama setengah Islam. Masudnya, dia Islam ke masjid, tapi dia juga Kristen ke gereja. Pernyataan ini sedikit aneh. Tapi ini merupakan kebeasan agama yang dia anut, ya hargailah!
Kami dari AFS diberi beberapa souvenir seperti agenda harian YES, pen, gantungan kunci AFS, dan kami juga diberi 75 U$D cek sebagai awal sangu bulan ini.
Effective Communication with Your Host Family, kami bermain drama dalm group. Ada beberapa pilihan kondisi dalam hot family dan kita harus memerankannya baik sebagai exchange student, host mom, host dad, host sibling, maupun host friends.
Setelah itu, makan malam, dan kembali ke auditorium untuk pembagian jadwal pemberangkatan ke daerah masing-masing. Ada yang berangkat dini hari dengan bus, pesawat, kereta, ataupun hanya menunggu jemptan dari host fam karena rumahnya di daerah orientasi.
dari Turkey
Setelah pembagian jadwal, saatnya Ramadhan Party. Karena esok hari pertama puasa, dan hari ini hari terakhir orientasi, maka kami makan untuk sahur dan pesta di auditorium. Party ini menampilkan atraksi dari masing-masing negara. Dan sebagian besar negara menampilkan tarian. Betapa mengejutkan, ternyata negara-negara muslim yang kami kira alim, bisa menari sedemikian rupa. Turki, dan Saudi Arabia  sudah menjadi negara sekuler. Hanya ada satu perempuan yang memakai Hijab (kerudung/jilbab)dalam kelompok Saudi Arabia dan no one dari Turki.Teman kami dari Indonesia yang mengaku sekamar dengan orang selain Indonesia mengaku, kebanyakan mereka, lelaki dari ngara lain tidak sholat, dan malah mengaku tidak akan berpuasa karena membuat mereka lapar. Mengejutkan!
Dan kami sebgai peserta Indonesia memang mengakui, Indonesia merupakan posisi tertinggi dalam kesopanan berpakaian, beribadah, cara bergaul. Lalu diposisi kedua adalah Thailand, dan selanjutnya negara-negara lain.
Setelah pesta, kami dari Indonesia berkumpul untuk perpisahan terakhir sebelu nanti dini hari satu persatu dari kami pergi.
dari SaudiArabia
Menyanyi bersama, berpelukan, menangis, berfoto, dll ami lakukan terakhir kali sebelum satu tahun lagi bertemu kembali. Dan naasnya dari Indonesia ada 21 anak yang terkena virus flu dan terpaksa ditunda keberangkatannya ke kota masing-masing.
Filiphina


Ghana
dari Kenya

dari Mozambique

saat terakhir bersama di ruang hiburan

22 Jam Perjalanan Menuju Paman Sam

Waktu menunjukkkan pukul 18.30 waktunya untuk melayang di udara! Dengan seragam kaos kuning YES, para peserta telah duduk di kursinya. Penerbangan Lufthansa 779 telah siap. Kali ini penerbangan kami ditemani Cristin, LC dari Indiana, dan James. Hanya satu jam, kami sampai di Singapore untuk transit. Hanya beberapa menit kami transit karena pesawat transit hanya untuk dibersihkan, dan siap dipakai dalam waktu kurang lebih 20 jam.
Pesawat Lufthansa yang mengangkut peserta YES ke Jerman
Di bandara Singapore kami hanya duduk dan menunggu. Beberapa dari kami ada yang ke rest room ataupun hanya membeli segelas minuman.
di bandara Singapore untuk transit
Setelah beberapa menit, siap untuk penerbangan selanjutnya! Di pesawat Lufthansa 779 terdengar silih berganti instruksi bahasa Inggris, German, Indonesia, dan China. Fasilitas yang disediakan berupa audio musik dengan headset per kursi dan satu monitor kecil di koridor antar kursi-kursi penumpang.
Aktivitas yang dilakukan hanya mendengarkan musik Para pramugari mondar-mandir menawarkan minuman. Makanan yang disajikan ada steak, ayam goreng dan makanan ala Barat. Jadi, kegiatannya hanya makan-tidur-musik selama 20 jam di pesawat.
frankfurt Airport, Germany
Setelah 20 jam lamanya, tibalah di Frankfurt, Germany . Dari tempat kami keluar pesawat sangat jauh dari gate pesawat yang akan kami naiki di penerbangan ke Dulles, USA. Dari gate satu ke gate yang lain kami meewati beberapa escalator, menaiki kereta, bus, dan akhirnya sampai di tempat menunggu penerbangan. Penerbangan kali ini United Airline. Menunggu dari jam 7 pagi, kami diperbolehkan untuk keliling bandara sekedar ke restroom, cari sarapan, atau mencari pernak-pernik khas Jerman.
United Airline, Penerbangan dari Frankfurt ke Dulles, Washington DC
Pukul 11.00 waktu Jerman, kami berkumpul sesuai dengan group, dan seorang dari kami menjadi Group Leader (GL). Cara ini agar efektif, kami ada 101, dua teman kami tidak bisa ikut karena masalah dengan visa dengan alasan nama MUHAMMAD. Benar-benar menecewakan mendengar alasan itu. Karena jumlah yang banyak, maka kami harus dibagi menjadi beberapa group. Setelah pengecekkan yang cukup rumit, kami duduk di kursi penumpang kembali dan siap menuju ke Washington DC!
Penerbangan United Airline ini cukup membuat kami menggigil kedinginan. Entah karena AC, atau suhu di luar pesawat yang tinggi. Kurang lebih tiga jam di atas pesawat, dan kami mengisi secarik kertas formulir tentang imigrasi ke USA. 
Pemandangan dari atas pesawat
Sampai di Bandara Dulles, Washington DC, kami membuat barisan panjang di imigrasi Bandara Dulles, dan menyerahkan form yang telah kita isi di pesawat. Lalu mengambil koper. Rasa deg-degan mendengar cerita dari para returnee, katanya kopernya diperiksa, ada introgasi aneh, koper tidak sampai di tangan,  dll ternyata tidak terjadi pada kami. Hanya saja satu yang mengecewakan tentag visa itu terjadi.
Mengambil koper  dan berkumpul dengan para volunteer dari DC, termasuk Kak Arlan dari Indonesia. Keluar dari Bandara Dulles, lalu naik bus yang disediakan di YES dan ke sebuah komplek National 4-H Confeence Center, Maryland, USA. Selamat datang di USA!

Rabu, 25 Agustus 2010

Orientasi AFS/YES Program 2010-2011 di Jakarta

Hari 1
-
-
Orientasi yang dilaksanakan di Wisma Handayani ini berlangsung selama sepuluh hari. Mulai Kamis, 29 Juli 2010 sampai Sabtu, 7 Agustus 2010. Orientasi ini dibuka oleh Direktur Bina Antar Budaya, Kak Ridwan Dereinda dan beberapa sambutan oleh pihak-pihak yang berperan penting dalam tahap penyeleksian seperti Kak Sari. Lalu acara di lanjutkan dengan Sesi I : Cross Cultural Adjustment oleh Kak Irid.Agoes Sesi ini banyak menerangkan bagaimana perbedaan budaya antara Indonesia dan Amerika. Dan dimengerti dari sesi ini bahwa budaya adalah penataran alur berpikir yang membedakan suatu klompok manusia dari kelompok lainnya. Sesi ini juga dihadiri oleh para orang tua/wali. Sesi semakin menarik ketika beberapa oang tua/wali megajukan pertanyaan dan dijawab enjoy oleh Kak Irid.
Sesi awal yang dihadiri orang tua/wali berlangsung seru
Setelah sesi I berakhir, orang tua/wali berpisah dengan para peserta untuk orientasi selama enam hari bagi peserta AFS, dan sepuluh hari bagi peserta YES. Setelah break usai, agenda selanjutnya adalah pleno awal. Pleno awal ini memperkenalkan beberapa kakak program seperti Kak Abi (kepala program), Kak Amri, Kak Ayumi, Kak Vivin, Kak Riana, dan Kak Safira. Peraturan di Negara Orientasi dan beberapa target kita buat di pleno awal.
Sesi II: Managing Hopes and Concerns tentang seperti apa harapan dan kekhawatiran peserta AFS/YES nantinya di Negara tujuan. Lalu Sesi III: Cross Cultural Simulation diisi dengan permainan unik dengan membag dua kubu besar. Satu kubu berperan sebagai suku yang materialistik, kubu yang lain sebagai suku yang banyak bicara. Dua kubu ini mempunyai adapt perdagangan yang berbeda. Dan permainan ini dimulai dengan pemagian tempat antara suku 1 dan 2, lalu pembacaan peraturan, perdagangan satu suku dimulai, observasi ke suku lain, exchange anggota suku, lalu hasil dari permainan. Adanya sesi ini mengidentifikasikan bagaimana perbedaan suku 1 dan 2. Suku 1 yang to the point dalam berdagang, megambil untung sebanyak-banyaknya dan mengakhiri dagang dengan cepat dan efektif. Sedangkan suku 2 lebih banyak berbicara, duduk dulu sebelum memulai menjalin hubungan usaha, dan mendapat keuntungan yang sedikit. Ketika exchanging terjadi, suku 1 banyak mendapat keuntungan dari suku 2. Jadi suku 1 menggambarkan Negara barat dan suku 2 menggambarkan Negara timur. Sesi selesai, dan jam 10 malam kami kembali berkumpul, evaluasi program dan saatnya Latihan Talent Show.
Talent Show ini untuk acara Farewell yang akan diadakan tanggal 3 agustus 2010. Latihan awal ini memperkenalkan kakak talent show seperti Kak Irvan (kepala) Kak Aidil, Kak Chiro, Kak Dila, dan kakak lainnya. Awalnya kami (peserta) diminta menampilkan sesuatu dalam waktu 15 menit karangan sendiri. Pembagian tugas seperti Kelompok Choir, Pemain musik, Acting dan Penari. Latihan Talent Show kali ini sampai jam 2.30 pagi! Dan latihan ini akan terus berlangsung setiap malam sampai dini hari hingga acara Farewell.
--
--
--
Hari 2
-
-
Jum’at, 30 Juli 2010. Tidur hanya beberapa jam, lalu bangun untuk olahraga. Olahraga hari ini seputar permainan tentang tupai dan rumah kebakaran. Dua orang membentuk rumah tupai dan satu orang menjadi tupai. Ketika instruktur mengatakan kebakaran,maka rumah yang harus mencari pasangan lain. Jika ‘pemburu’ maka tupai cari rumah baru, jika ‘gempa bumi’ maka semua mencari pasangan rumah dan tupai yang baru.
Setelah olahraga, lalu sarapan, dan DK 1 (Diskusi Kelompok). Kelompok dibentuk berdasarkan nama bangunan terkenal di Indonesia seperti Borobudhur, Eiffel, Pisa, dll. Arthemis nama kelompokku dengan Group Leader Kak Dessy dan Kak Nami. DK 1: Who Am I? Kami semua diberi satu lembar kertas besar, lalu menggambar semua tentang diri kita masing-masing seperti kesenangan,hobby, cita-cita,harapan di Negara tujuan, dan semua itu dituangkan hanya dengan gambar di satu kertas. Setelah 3o menit berlalu, saatnya presentasi dalam 1 kelompok. 1 Kelompok terdiri dari 7-8 orang. DK ini bertujuan untuk membiasakan sikap terbuka dan sharring jika memiliki masalah pribadi yang perlu dipecahkan.
DK dan Sharing yang membuat kita menjadi orang yang terbuka
Sesi IV : Effective Cross Cultural Communication. Banyak pelajaran yang kami dapat di sini. Empat elemen dalam komunikasi yaitu Askin, Telling, Listening dan Understanding. Cara kita berkomunikasi 15% kta, 30% nada suara, dan 55% bahasa tubuh. Ketidak-efektifan dalam komunikasi adalah karena beberapa alasan, diantaranya: pemilihan kata, salah pembacaan bahasa tubuh, mengabaikan nonverbal, seleksi pendengaran tidak percaya, power, perasaan bersalah, stereo typing (menduga karakter dari penampilan). Teknik komunikasi yang baik yaitu tahu tujuan, objek, pesan, dan cara penyampaian. Tips penting : Don’t be stereo type, Observe, Emphaty, Be Open-minded! Untuk memahamkan sesi ini ada permainan yaitu tebak gambar dengan menggambar. Sepasang bertolak hadap, satu memegang gambar, dan memberitahu gambar yang dipegang, dan satu lagi berusaha menggambar apa yang disebutkan. Dari permainan ini diambil kesimpulan bahwa benar, perlu adanya body language dalam komunikasi, sebab permainan ini tidak mengetahui bodylanguage pasangannya dan hasilnya gambar yang dihasilkan berantakan.
Sesi V: Problem Solving. Sesi ini menuntut kita harus bias menyelesaikan masalah tanpa masalah. Satu yang paling utama yang harus kita tahu dalam menyelesaikan masalah adalah Apakah problem yang sebenarnya terjadi? Tahap-tahap dalam menyelesaikan masalah yang pertama Size Up Situation,Identify Contingencies (what if/alternative) maksudnya jika sesuatu yang bisa jadi masalah, atau jika ini maka terjadi itu, lalu tahap selanjutnya determine objectives, identify needed resource, build a plan and take action!
Setelah Sesi V berakhir, sesi selanjutnya menanti yaitu Sesi VI: Beliefs and Behavior. Dibentuk beberapa kelompok besar, lalu pertanyaan meluncur dari pengisi sesi. Kelompok sebagai organisasi asuransi atau semaca penyelamat yang dihadapakan pada pilihan hdup mati seseorang. Ada enam orang yang terjebak dalam gua dan dalam setiap 10 menit tim penyelamat hanya bisa mebyelamatkan 1 orang sedangkan dalam setiap detik air dalam gua naik dan mungkin dalam 50 menit air penuh dan gua terperangkap air. Jadi, organisasi ini harus memiih setidaknya 5 orang untuk diselamatkan. Dan itu bukan pilihan yang mudah bagaimana kepercayaan terhadap orang yang diselamatkan nantinya memiliki kesempatan hidup dan memperbaiki kehidupannya dengan itu. Sesi ini berlansung seru karena urutan dan prioritas yang berbeda tiap kelompok. Ada yang memprioritaskan gender, umur, masa depan, posisi dalam masyarakat.
Evaluasi program, bagaimana suksesnya kita sudah tepat waktu, kenal dengan semua peserta dan panitia, atau bla bla lainnya dalam target hari ini. Setelah itu, LAtihan Talent Show lagi. Melelahkan, tapi waktu berjalancepat. Bagaimana ide dan inspirasi dikumpulkan dalam 20 menit, menghasilkan penampilan yang tak terlupakan, dan menampilkan 125 peserta.
Latihan Talent Sow dini hari
Bertemakan Lorong Waktu : Creating The Future of Indonesia yang berkisahkan 4 orang anak dari desa yang tidak punya cita-cita. Bambang, Patokaan, Lindur, dan Icha. Si Lindur punya cita-cita sebgai presiden dan menginspirasikan mereka semua. Tapi pada akhirnya si Lindur malah yang tidak berhsil, sedangkaan Bambang sebagai presiden tanah lapang alias pemain sepak bola, Patokaan sebagai presiden peternakaan ayam dan si Icha sebagai presiden dangdut alias penyanyi dangdut. Beberapa hari lagi Farewell dan akhirnya kami tidur jam 3 dini hari.
--
--
--
Hari 3
-
-
Sabtu, 31 Juli 2010 . Hari ini tidak ada olahraga karena kondisi yang tidak memungkinkan. Sesi VII: Kehidupan Beragama di Luar Negeri. Solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah untuk kehidupan beragama adalah Sharing. Point yang tepat : “ God, grant me the serenity to accept the things that I can’t change, give me courage to change the things I can and I wisdom to know the difference”.
Sesi VIII: Diskusi dengan Returnees. Returnee yaitu kakak- kakak yang pernah mengikuti program AFS/YES sebelumnya. Diskusi ini sangat membantu kami yang penuh dengan harapan juga kekhawatiran di Negara tujuan. Seperti bagaimana hari pertama di hostfamily, host school, bagaimana bergaul dan memilih kelas di sekolah, dll.      
Sesi IX: Self Health, AIDS, and Drugs. Sesi ini tentang apa penyebab dan bagaimana mengatasi beberapa masalah tentang AIDS dan Narkoba.
 Sesi X: Leadership. Manusia Indonesia IDEAL sebagai berikut: berkualitas, bercita-cita tinggi dan berorientasi pada hasil, berilmu dan berketrampilan, beremapti social, menjaga dan melestarikan, berjiwa nasional, dan berperan aktif.
DK II: What Do People Think About Me? Satu orang di kursi panas, artinya, satu orang keluar dan sharing dengan kakak returnee dan yang lain dalam kelompok menulis di buku program orang tersebut 3 kelemahan dan 3 kelebihannya. Begitu seterusnya bergantian orang yang duduk di kursi panas. Setelah itu semua berkumpul dan sharing bersama. Membuat kita sadar bagaimana seharusnya kita bergaul dan bersikap.
Setelah sesi usai, saatnya latihan talent show. Sebelumnya seperti bisa, ganti pakaian, ambil gelas susu, dan persiapkan alat talent show. Dan Run Through! Tidur jam 4 pagi.
--
--
--
Hari 4
-
-
Di saat break setelah sesi, para peserta memanfaatkan waktu dengan: TIDUR!
            Karena hari ini selesai jam 4 pagi, so, kita bangun jam 7 dan sesi selanjutnya kita ikuti dengan terkantuk-kantuk. Walaupun sudah ada balsem dan kakak-kakak yang menegur, kami tetap saja mengantuk saat sesi berlangsung.
            Sesi XI: Indonesa Past, Present and Future. Sesi ini banyak mengungkapkan tentang bagaimana generasi membangun Indonesia lebih baik. Jujur saja, karena sesi ini terlalu banyak presentasi dari pengisi sesi, kami hanya memahami sedikit dengan posisi mengantuk. Sesi XII: Boys and Girls Talk. Kakak-kakak returnee masuk dalam kelompok besar antara perempuan dan laki-laki. Kami sharing dengan kakak-kakak tentang bagaimana nanti di Negara tujuan. Bagaimana pergaulan beda gender, dan lain-lain yang sensitive tentang pria-wanita.
Scavenger Hunt di terik lapangan dan serbu!
            Saatnya DK III: Scavenger Hunt! Kami dibentuk dalam beberapa kelompok seperti biasa lalu diberi satu file excel yang isinya menebak eberapa karakter dari kakak-kaka dan ditebak. Menebak dengan cara kita semua turun ke lapangan, menemui belasan kakak-kakak yang memiliki bermacam-macam bahasa. Dan jawaban dari tebakan itu berasal dari clue yang kakak berikan mereka berbicara dalam bahasa sunda, jawa, madura, Italia, german, inggris, bahkan ada juga yang bahasa aneh yang mereka buat sendiri. Setelah kira-kira 1 jam berlalu kami kembali lalu tebak siapa yang puna karakter itu. Seperti pernyataan ‘cintaku bersemi di orientasi tahun lalu’, ‘teman-teman memanggilku sinchan’, ‘aku jago menari Waka-Waka’, dll. Setelah DK ini berakhir, sholat dluhur, makan siang dan kembali ke sesi. Permainan tadi cukup membuat kami kembali melek dan siap ke sesi berikutnya.
            Sesi XIII: AFS Rules & Regulations. Sesi ini diisi oleh Kak Sari yang biasa kita temui tanda tangannya di surat-surat aplikasi. Kak Sari menjelaskan beberapa peraturan yang harus kita patuhi selama satu tahun program. Dan seperti biasa, tiga Golden Rules : No Driving, No Hitchhiking, No Drugs selalu terngiang dalam peratuan AFS/YES. Kami membentuk beberapa kelompok dan diskusi tentang cara menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang pernah terjadi mengenai pelanggaran peraturan AFS. Cara ini bermaksud agar ketika nanti kita mengalami masalah yang serupa kita bisa mengambil jalan atau keputusan yang terbaik. Sesi berakhir dan saatnya pemilihan ketua angkatan. Agenda ini kita jalani sendiri tanpa kakak yang membimbing. Dan akhirnya terplihlah satu nama yang paling banyak mendapatkan nilai voting yaitu: ADIT.
            Setelah pemilihan ketua angkatan, kembali ke sesi. Sesi XIV: Travel Procedure. Barang-barang apa saja yang tidak boleh kami bawa, bagaimana prosedur ketika di bandara, dll dijelaskan dalam sesi ini. Intinya bawa 1 tas di kabin, dan 1 koper di bagasi. Tas di kabin tidak boleh berisi benda tajam, cairan lebih dari 100 ml, obat-obatan, dan makanan. Bagasi tidak boleh lebih dari 20 kg.
            Travel Procedure berakhir saatnya latihan talent show kembali! Melanjutkan latihan sebelumnya, usaha keras agar menjadi penampilan yang terbaik dalam 20 menit kami lakukan. Kakak-kakak talent show yang dengan sabar melatih kami, melatih tarian, musik, choir, maupun acting. Dan ini latihan terakhir sebelum besok geladih resik, kami selesai latihan jam 5 pagi. Ow!

            --
            --
            --
            Hari 5
            -
            -
            Tidur jam 5, bangun hari ini jam 10! Saatnya kembali ke sesi dan DK. DK IV: What Am I Feeling Now? DK yang terakhir sebelum peserta AFS pulang. Seperti biasa, kami diberi satu lembar kertas besar, lalu menggambarkan bagaimana perasaan selama orientasi. Setelah semua selesai menggambar, tiap kelompok memilih tempat nyaman untuk diskusi bersama kakak group leader (GL). Lalu satu- satu mempresentasikan gambar, dan saatnya menentukan perasaan yang sama lalu kami menulisnya  di satu lembar kertas kelompok. Perasaan yang sama kurang lebih ngantuk, pengin buru-buru ke USA, excited, dan campur aduk.
            Sesi usai, saatnya Letter to Myself. Agak terharu juga. Surat ini kita tulis sendiri, dan kita akan baca satu tahun kemudian. Kira- kira kita berubah cara pandang atau tidak. 30 menit menulis surat, dan lanjut ke agenda berikutnya. Newsletter. Newsletter yaitu sebuah buku, yang di dalamnya berisi beberapa berita, atau pengalaman, atau resep yag di tulis peserta dalam satu kelompok dan masing-masing mempunyai tugas seperti editing, design, dll. Satu buku bisa diterbitkan dalam 1 bulan, setengah tahun, atau bahkan sekali satu tahun. Tujuan dari newsletter ini agar kita keep in touch, atau sekadar berbagi pengalaman dan cerita dalam satu tahun. Kelompok bisa berdasarkan daerah/ statenya di Amerika, atau satu kelompok besar AFS Eropa, atau bisa satu angkatan. Bisa ketikan computer, atau tulisan tangan dan ditambah manik atau pernik penghias halaman.
            Waktunya Gladi Resik! Dari jam 4 sore sampai malam. Here we go! Harus serius dan tidak boleh mengecewakan. Geladi resik kali ini tidak sampai dini hari karena besok kita harus bangun dan berangkat ke lokasi farewell.
            --
            --
            --
            Hari 6
            -
            -
            Selasa, 3 Agustus 2010. Hari yang ditunggu-tunggu! Seelah sarapan, ke lapangan tennis untuk foto angkatan. Lalu persiapan barang farewell, dan naik bus, berangkat!! Western Lunch, kami diajari bagaimana masakan orang barat, dan table manner. Jadi, dari makanan pembuka sampai penutup, kita pakai alat makan dari yang paling ujung jauh dari piring, sampai yang paling dekat dengan piring. Menarik! Tapi repot juga pkai tangan kiri dan mengalihkanya ke tangan kanan karena kita biasa pakai tangan kanan. Cara ini hanya kita pakai kalau dalam acara formal saja. Kalau makan biasa, hanya pakai garpu, atau garpu dan pisau. Kemana sendoknya? Haha..Kalau makan soup, baru pakai sendok.
            Makan cukup, kita melanjutkan ke Ismail Hall, tempat farewell party diadakan. Datang, lalu kakak-kakak meneriaki,” 10 menit sholat, dan 10 menit ganti baju, 10 menit makan, lalu Geladih Resik. Cepat!” Kualahan juga di tempa yang sempit diisi 125 anak makan,ganti baju, dll dalam waktu bersamaan. Geladih Resik dua kali. Dan waktu menunjukkan sebentar lagi acara di mulai. Deg-degan ! Siap!
            Acara dimulai dengan presenter bilingual, lalu sambutan direktur, Kak Ridwan, lalu penampilan returnee yang baru pulang kurang lebih dua minggu yang lalu, lalu penampilan peserta AFS/YES 2010-2011 !!!
            Dengan pembukaan musik seriosa, dan tarian bunga mekar, dan musik mengalun indah. Ada gitar, seruling, angklung, drum, pionika, biola.Amazing! Dimulai dari lagu gambang suling, suwe ora jamu, lalu lagu dari ABThree. Semua penari dan choir menikmati indahnya alunan musik. Babak 1: Satu Raja dan dua orang selir masuk menceritakan empat anak yang sedang bermain.  Bambang, Patokaan, Lindur, dan Icha.
empat anak yang sedang bermain
Si Lindur punya cita-cita sebgai presiden dan menginspirasikan mereka semua. Tapi pada akhirnya si Lindur malah yang tidak berhsil, sedangkaan Bambang sebagai presiden tanah lapang alias pemain sepak bola,Patokaan sebagai presiden peternakaan ayam dan si Icha sebagai presiden dangdut alias penyanyi dangdut. Dengan beberapa lagu modern seperti lagu ayang-ayangku yang diubah menjadi ayam-ayamku, lagu Ayam den Lapeh, Bento yang diubah menjadi Bambang, beberapa lagu dangdut seperti Kopi Dangdut, Penasaran, dll.

Para pemain musik yang mengalunkan alunan cantik
 Lalu diakhiri dengan semua peserta berkumpul menjadi satu, menyanyikan Seribu Langkah, Teman, dan Rame-Rame. Sambutan tepuk tangan penonton senantiasa menggema aula ini.
            Setelah penampilan, kami dipanggil perbaris untuk penyamatan tanda garuda dan merah putih. Mengharukan! Dengan suasana haru, orangtua/wali bangga menyematkan tanda tersebut ke anaknya diiringi musik Tanah Air yang begitu menyentuh. Hampir selruh peserta menangis terharu karenanya. Sebelum itu, Nalom memberikan sambutan dengan bahasa Indonesia, dan Xena dengan bahasa Inggris.
Kakak-kakak talent yang kreatif dan setia membimbing kami
Penyematan yang begitu mengharukan
            Acara penyematan selesai, maka usai juga acara farewell party malam ini. Waktunya peserta AFS pulang, dan peserta YES bertemu orangtua/wali dalam waktu 15 menit. Lalu peserta YES yang masih menggunakan kostum farewell  kembali ke bus dan menuju wisma Handayani untuk esok LOC atau Language Orientation Camp yang jelas lebih banyak waktu untuk tidur dan istirahat dari pada sebelum farewell.

--
            --
            --

Language Orientation Camp (LOC) YES Program 2010-2011
            -

            Hari  7
            -
            -
            Rabu, 4 Agustus 2010. Istirahat cukup setelah semalaman menikmati penampilan sendiri di farewell party, saatnya LOC!
            Hari ini diawali dengan Visi dan Misi Program YES “Bridging Understanding”. Jadi, YES merupakan program yang diadakan khususnya Negara muslim untuk menjalin hubungan dan menciptakan perdamaian dengan cara pertukaran pelajar Negara muslim ke Amerika Serikat. YES yang merupakan singkatan Youth Exchange and Study  ini dibiayai oleh US Departement of State.
            Agenda selanjutnya, YES Rules and Regulations. Seperti di orientasi sebelumnya, agenda ini meliputi beberapa peraturan termasuk Three Golden Rules. Setelah itu, Ice Breaking Activities ( Gate Calling Game) yaitu permainan dengan beberapa gate dan instruksi dari pengisi sesi, seperti orang yang memakai sepatu putih ke gate 34G, dll.
            Game usai, Introduction to LOC/ Basic English 1. Perkenalan dasar mengenai nama, umur, alamat, dan sekolah perlu diasah lagi untuk pronounciation yang lebih matang. Lalu Making Stories Based On Pictures. Mengkhayal dan berimaginasi bagaimana gambar yang ada diceritakan. Gamba pertama pesta kebun, gambar kedua keramaian pantai. Dan menakjubkan! Begitu kreatif kami membuat alur cerita dalam kelompok. Beberapa games yang mengasyikkan kami habiskan waktu di LOC ini. Tidak ada sesi yang mengantukkan, hanya ada game dan beberapa penjelasan yang terangkum jelas.
            --
            --
            --
            Hari 8
            -
            -
            Focus Group Discussion, memilih tema yang ada dalam group, lalu mendiskusikannya. Seputar gempa bumi, pemilihan presiden, gossip terkini, Anang-Syahrini, Ramadhan di Amerika, Kota Asal, dll. Seru dan sekali-kali ada tawa di dalam group. Setelah selesai, Continuing stories. Melanjutkan cerita. Satu cerita dibacakan dan tiap anak harus melanjutkan cerita sebelumnya. Dan group kami selalu diakhiri dengan magic dan kejadian yang tak terduga. Namanya saja melanjutkan cerita dari orang yang berbeda tentunya imaginasinya berbeda pula dalam menyelesaikan cerita.
Hampir semuanya gae, dan game yang seru, Amazing Race. Berpasangan dan kami mencari pos-pos yang ada. Pos pertama tebak kata, Pos kedua menghafal 10 karakter teman, pos ketiga menebak dari kakak talent, dan pos terakhir merangkum cerita dengan bahasa inggris.
             Pada akhir game, ada beberapa pemenang yang mendapatkan hadiah. Lumayan, hadiah buku untuk tiap anak dalam pasangan. Setelah usai, Interviewing People. Masuk berkelompok, dan tiap anak diberi kesempatan untuk mewancarai seseorang tentunya dengan bahasa Inggris, dan orang tersebut tidak pernah kami temui saat orientasi. Break banyak kami gunakan untuk menandatangani, coret-coret atau sekadar mengisi kolom di uku program teman-teman kami. Usai agenda, istirahat lebih awal karena esok ke Embassy!
            --
            --
            --
            Hari 9
            -
            -

Jum’at, 6 Agustus 2010. Hari ini saatnya ke Embassy. Perjalanan dari Wisma Handayani ke Embassy memakan waktu lama. Maka dari itu, sepanjang perjalanan kami iseng-iseng menyanyi, karaoke, atau bahkan mengubah lirik Indonesia ke Inggris.Seru dan penuh tawa.
Saat Kak Ridwan di tengah kami
berfoto bersama di US Embassy
            Tiba di US Embassy, cek security, di lapangan basket kami diberi bendera merah putih dan bendera USA. Makan snack dan bercakap-cakap dengan orang-orang Embassy yang sebagian mereka dari Amerika Serikat. Setelah itu ada pidato sambutan dari Kak Ridwan, dan Embassy. Foto-foto, bernyanyi, yell, dll di taman.
            Usai itu, kembali ke wisma, makan Hoka Bento, dan sholat Jum’at. Sore, Slep Test lagi. Slep Test sudah kami laukan 3 kali. Awal tes nasional, pembuatan visa, dan LOC kali ini. Maksud dari Slep test ini membandingkan sejauh mana perkembangan bahasa inggris kami. Setelah Slep test, waktunya Penalty Presentation. Hukuman ini jatuh pada Chapter Bandung yang selama LOC berlangsung pernah kepergok tidak memakai bahasa inggris pada saat perpisahan dengan Kak Dimas.
            Chapter Bandung presentasi tentang sejarah Bandung, makanan khas, dan beberapa musik dan permainan dari Bandung. Setelah penalty, Tavel Procedure lagi untuk menegaskan barang yang dilarang dibawa.
            --
            --
            --
            Hari 10 (END)
            -
            -
saat terakhir di bandara
            Hari terakhir untuk orientasi. Pagi-pagi koper dan segala sesuatu siap. Pembagian materai yang isinya berkas-berkas penting termasuk paspor, tiket, dll. Berangkat ke Bandara Soekarno Hatta, dan bertemu orang tua ntuk terakhir kali sebelum berangkat. Chek In jam 15.30 dan saatnya berlari dari ujung ke ujung dan menimbang koper, dan GOOD BYE!