Senin, 13 Mei 2013

Introspeksi Diri dengan Teknologi


                Satu hal yang kadang membuat saya merasa bangkit, yaitu flashback.  Tengah malam memang paling efektif untuk mengulang kembali memori yang ada. Salah satu penelitian yang pernah saya dengar, bahwa untuk menambah kekuatan daya ingat, seseorang perlu mengingat kejadian hari itu sebelum ia tidur, atau bahkan hari-hari sebelumnya yang telah berlalu.
                Flashback saya lakukan kerap kali belakangan ini, tak ada tujuan lain selain mengingat dan mensyukuri apa yang ada.  Bukan dari susut pandang religious yang saya akan bahas dalam flashback yaitu tafakur introspeksi diri tengah malam di atas sajadah, melainkan sebagai pengguna teknologi zaman sekarang  yang 24 jam dapat mengakses informasi.

                What I do then? Yang saya lakukan adalah melihat kembali foto-foto dari saat sekarang yang ter-update hingga masa lalu, ataupun status dan komen yang pernah saya ketik. Hal yang benar-benar saya perhatikan dalam album foto adalah perbedaan cara pandang saya melihat sisi kamera, aura senyum yang saya pancarkan, bersama siapa saya berfoto, dan tentunya mengingat apa momen yang terjadi saat foto itu diambil seperti bagamaina perasaan saya, atau bagaimana saya bisa berada dalam foto itu. Sedang dalam status yang saya ketik, yang biasa saya ketik dalam makna tersirat saya coba mengingat apa maksud saya dulu mengetik tulisan ini dan itu.
                Tau kah Anda, ketika saya melihat satu persatu dari foto yang ada dalam album, saya mengingat kembali keputusan-keputusan penting, krusial bahkan kadang mendesak yang saya ambil dalam hidup.
                Ketika kita memilih menjabat tangan dengan seorang “A”, misalnya, maka kita lihat dari beberapa waktu kemudian si “A” akan hadir mengisi hari kita, hadir dalam lembaran foto berikutnya. Ketika kita memutuskan untuk pergi ke suatu tempat atau tidak pergi, maka akan terlihat dalam foto berikutnya, apa hikmah yang terjadi. Dan begitu pula dalam mengambil keputusan untuk menjauh atau meninggalkan seseorang yang kita anggap pantas untuk kita asingkan sesaat, maka akan terlihat dampak kemudian, kita mencoba mengenal sosok-sosok lain dalam hidup, mencoba hal baru, bahkan suatu saat satu keputusan ini akan mengubah your whole life.

                Apa yang saya alami misalnya, semisal saya tidak mengisi formulir ‘ini’, saya tidak akan mengikuti tes ‘itu’, dan tidak akan menjadi  exchange student di negara  ‘sana’. Atau ketika saya memutuskan untuk menyibukkan diri dengan berorganisasi ‘ini’, saya tidak intens bergaul dengan ‘mereka’ di tempat lain, maka saya akan mengenal orang-orang baru dan oramg-orang terbaru inilah yang akhirnya ‘ada’ dalam hidup saya.
                Dari foto yang ditampilkan slide by slide di facebook, saya menyadari betapa beruntungnya pernah bergaul dengan ‘mereka’, lalu ‘mereka yang lain’ dan ‘mereka yang selanjutnya’. Saya merasa bangga pernah melakukan ‘ini’, ‘itu’ dan ‘sesuatu’. Kadang dari foto, ada rasa rindu yang benar-benar dari dalam hati muncul, hingga tak terasa meneteskan airmata. Bukan rindu akan orang yang ada dalam foto yang kita telisik, tapi rasa rindu untuk mengulang moment yang ada dalam foto. 


Dari status yang kadang kita iseng mengetik, dapat terbaca kedewasaan kita menghadapi masalah, face the situation. Kadang kita merasa begitu tegar, kadang merasa rapuh. Kadang saat kita tak kuasa harus sharing dengan siapa, kita hanya mengetik kata yang tak bermakna dalam suatu kotak biru, di jejaring sosial. Dan saat kondisi telah pulih, kita hanya tersenyum atas apa yang telah kita ketik, atau bahkan menghapusnya dengan rasa puas.
Intropeksi sekarang tak harus diidentikkan dengan di atas sajadah saja, tapi di depan layar HP, Tab, ataupun Notebook/Laptop, kita bisa melakukannya. Satu hal yang mendukung adalah, suasana yang tenang di tengah malam beserta music favorite mengalir dari headset yang terpasang di kedua lubang telinga. 

But overall, kita yang menentukan bagaimana kita berintrospeksi, bagaimana kita menilai keadaan, dan bagaimana MENGUBAH hidup, menjadi lebih baik. Your choice, Your next LIFE!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar