Tanggal 9 September 2010 tepat pukul 7.00 waktu Indio, akhirnya tiba juga waktu berbuka puasa setelah seharian penuh berkutat dengan pelajaran. Senangnya berbuka puasa hari ini karena selain hari terakhir puasa yang host family ku tunggu-tunggu, aku juga senang karena sempat ber-skype ria dengan keluarga yang sore itu di Indonesia sudah selesai sholat Ied.
Subuh tiba, ku bangun dan siap- siap pergi ke masjid. Perfect dengan baju baru yang kubeli dua hari yang lalu dengan harga super murah berkualiatas tinggi, aku pergi dengan host mom ku yang baik banget mau mengantarkan ku ke masjid pagi-pagi. Karena biasanya sekolah mulai jam 7.42 dan berangkat dari rumah jam 7,00, hari ini berangkat jam 6.30 yang menurut mereka masih pagi banget.
Jam 6.50 sampai di masjid, sudah terdengar gema takbiran dari lapangan sisi samping masjid. Tertegun, terharu, campur aduk rasanya. Takbiran di Amerika! Aku melangkah ke lapangan dan terlihat masih agak sepi. Hanya beberapa lelaki muslim yang melantunkan indahnya gema takbir.
Takbiran sembari menunggu jama'ah |
Jam 7.30 shaf sudah agak penuh. Kira-kira tujuh shof pria dan tujuh shof wanita. Semua berdiri dan menunggu sepuluh menit menanti jama’ah yang terlambat. Lalu sholat Ied dimulai tepat jam 7.40!
Imam memberikan sedikit pengarahan cara sholat Ied, dan sholat pun berlangsung khuyu’. Rokaat pertama takbir tujuh kali, membaca Al-Fatihah, Al-‘Ala dan rokaat kedua takbir lima kali, Al-Fatihah dan Al-Ghosyiyah. . Ternyata sama seperti di Indonesia. Yang samanya lagi, ada suara tangisan bayi di tengah sholat Ied. Persis! Sama suasananya sholat Ied di Indonesia!
Sebelum shlat dimulai, rapatkan shof! |
Setelah sholat, Imam membaca takbir, dan mulai berceramah dengan bahasa Inggris. Bacaan beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits yang fasih. Khutbah berkisar tentang harapan puasa diterima, sunnah muakkad, dan termasuk hukum sholat Jum’at. Khubah diakhiri dengan do’a dan para jama’ah meng-amini.
Imam yang sedang berkhutbah |
Imam selesai, para jama’ah berdiri. Kalau di Indonesia “ Minal Aidzin wal Faidzin” beda lagi di sini, mereka saling berpelukan mengucapkan “ Ied Mubarok!” .
Saling bersalaman,berpelukan dan Ied Mubarok! |
Di tengah-tengah saling bersalaman, ada seorang wanita yang kelihatannya dari Melayu. Sebenarnya sudah dari pertama beliau datang saling lirik. Dan waktu yang tepat saat saling bersalaman, beliau menyapa, “ are you from Philippine?”. Aku menjawab “ No, I’m from Indonesia!” dan tersentak beliau menjawab,” Eh, gue juga dari Indonesia!” dengan aksen Jakarta yang kental. Wow! Akhirnya ketemu orang Indonesia! Namanya Bu Vitri dari Jakarta. Beliau beserta anak perempuannya dan suaminya dari China tinggal di dekat masjid. Kata beliau aku dikira dari Filipina karena rukuh yang kupakai bermodel gamis. Rukuh Bu Vitri ya rukuh Indonesia yang potongan. Dan jamaah yang lain tidak ada satupun yang pakai rukuh. Mereka hanya pakai gamis atau sekedar baju panjang. Jadi itu yang membedakan kami dan tak asing, curiga sama-sama dari Indonesia. Lalu Bu Vitri berbincang dengan satu ibu dan bahasa Indonesia! Ternyata satu lagi dari Indonesia, Bu Ilin beserta anak perempuan dan suaminya. Mereka mengaku kasihan aku satu-satunya pelajar pertukaran dari Indonesia di daerah itu. Tapi aku merasa tidak perlu dikasihani dan malah bangga. Karena mereka kasihan, mereka memberiku nomer telepon dan berharap kalau ada sesuatu bisa menghubungi mereka.
Berfoto dengan Bu Ilin dan Bu Vitri |
Usai itu, saatnya sarapan berjama’ah! Di sisi kanan masjid depan lapangan, sudah tersaji banyak makanan. Tapi tidak seperti di Indonesia makan ketupat dan opor atau gule, di sini makannya sandwich, donat, daging cincang, salad, kentang, sayur kacang, dan beberapa buah-buahan. Dan aku mencoba korma muda California. Masih kuning, seperti dawegan tapi kecil.
Sarapan berjama'ah |
Aku bertemu dengan Abed dan Zainab, teman sekolah yang baru kemarin kenalan. Aku mencari teman muslim di sekolah dan akhirnya ketemu juga Abed dan Zainab. Mereka menghabiskan hari ini bersama keluarga dan tidak kembali ke sekolah.
di lapangan masjid |
Mencicipi beberapa makanan, mengobrol dengan orang Indonesia, dan saatnya kembali ke sekolah seperti rencana ku dari awal. Jujur saja aku tipe orang yang senang sekolah dari kecil, jadi tidak mau rugi kalau sehari saja tidak sekolah. Teman ku Fouzia yang lalu aku ceritakan, beliau mengantarkan ku ke sekolah.
Perfect! Aku sampai di sekolah, ke Attandance Office untuk minta izin, dan masih ada tujuh menit period 2 pelajaran matematika. Jalan cepat ke kelas dan dapat pelajaran! Ibadah dapet, pelajaran juga dapet hari ini! Kesenangan batin dapet, Kesenangan otak juga dapet! Alhamdulillah!
Saudara perempuan ku dan ‘genk’ kelas senior kumpul makan siang kita sedang sibuk belajar buat ujian masuk universitas besok, jadi aku ke kelas sejarah, kumpul dengan anak junior.
Usai sekolah, pulang, dan waktu makan malam keluarga mengajak makan di luar! Makan masakan Mexico dan es krim! Mereka senang aku tidak puasa lagi karena mereka tidak ingin satupun anggota keluarga yang kelaparan.
Lengkap hari ini Iedul Fitri di Amerika. Sempat cemas tidak akan berhasil rencana ke masjid, eh malah bener-bener sesuai rencana dan lebih dari itu, Perfect! Alhamdulillah…